Nabi Muhammad Sholallohu
Alaihi Wasalam merupakan Nabi sekaligus Rosul terakhir yang oleh Allah SWT diutus
untuk meneyebarkan Agama Islam. Banyak orang baik dari kalangan muslim maupun non
muslim, sejak zaman awal dakwah Nabi Muhammad hingga hari ini yang meragukan
perihal keistimewaan Nabi Muhammad. Ada yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad
adalah seorang Nabi yang tidak memiliki keistimewaan atau mu’jizat.
Sebelum melangkah untuk
membahas keistimewaan dari Nabi Muhammad SAW, maka ada baiknya kita mengerti
apa itu keistimewaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keistimewaan
adalah suatu benda atau kejadian atau orang yang memiliki sifat istimewa.
Istimewa adalah sesuatu yang khas atau utama atau berciri khusus yang membuat
orang kagum dan hal tersebut sangat bermanfaat.
Bercermin dari arti kata
istimewa atau keistimewaan tersebut, maka kita bisa melihat banyak hal pada
diri Nabi Muhammad SAW yang tidak berlebihan apabila diartikan sebagai sebuah
keistimewaan. Antara lain sebagai berikut :
1.
Kerendah
Hatian Rosululloh.
Keistimewaan
yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah kerendah
hatian beliau. Salah satu contoh sederhana yang menunjukan kerendah hatian beliau
adalah ketika Ka’ab bin Zuhair bin Abi Salma menyanjung nyanjung kebaikan Nabi Muhammad
melalui sebuah syair yang kita kenal sebagai sholawat burdah, kemudian beliau
mengatakan “la tusayyiduni” yang artinya
“janganlah engkau menganggapku sebagai seorang tokoh”. Rosululloh Nabi Muhammad
SAW yang merupakan “habibulloh”,
berepesan bahwa janagan menganggap dirinya sebagai seorang tokoh. Kalau saya
boleh mengatakan, mungkin beliau lebih memposisikan dirinya sebagai seorang “figur”, karena Allah SWT sendiri
mengutus beliau sebagai seorang “uswatun
hasanah”
2.
Tingkat
kesabaran yang tinggi.
Banyak
cerita tentang keistimewaan Rosululloh berupa kesabaran yang bisa dikatakan “tingkat dewa”. Memang Allah SWT memberikan
keistimewaan kepada Rosululloh Muhammad SAW sebagai seorang yang penyabar,
bahkan beliau diberi gelari sebagai ulul azmi. Satu cerita sebagai refleksi dari keistimewaan Rosululloh
berupa kesabaranya adalah cerita tentang penduduk taif yang menolak dengan
keras bahkan sampai melempari Nabi Muhammad dan para sahabat yang hendak
menyebarkan agama islam di thaif. Bahkan diceritakan ketika Rosululloh tubuhnya
berdarah karena lemparan batu dari kaum kafir thaif, Alam semesta dan malaikat
menangis dan geram, merekapun mengajukan tawaran kepada Rosululloh untuk
mengazab penduduk thoif. Namun Nabi Muhammad SAW mengatakan hal yang begitu
membuat hati trenyuh “jangan, jangan
kalian siksa mereka. Jika Allah SWT berkehendak demikian, pastinya Allah SWT
telah menurunkan azabnya sekarang. Selain itu, aku menaruh harapan besar kepada
mereka. Siapa tau Allah memberikan keturunan mereka yang taat dan mau beriman.”
3.
Kejujuran
yang tiada duanya.
Kejujuran Rosululloh
Muhammad SAW merupakan suatu uswatun hasanah yang menjadi sebuah anugrah
keistimewaan beliau. Maka bisa diterima sekalipun hanya menggunakan akal logika
bahwa kejujuran beliau tiada duanya. Sampai sampai orang kafir qurois
menjulukinya sebagai “al-amin” yaitu “yang dapat dipercaya”. Maka tidak salah
jika siti khodijah mempercayakan perusahaan dagangnya kepada Nabi Muhammad SAW.
Beliau berdagang dengan sistematika yang bahkan bisa dikatakan “terlalu jujur”. Bagaimana tidak,
baginda rosul Muhammad SAW menjual daganganya dengan memberitahukan detail
secara terperinci dan objektif, baik buruknya kualitas barang tersebut. Jika
hari ini kita masih menemui penbjual yang demikian jujurnya, maka bisa
dikatakan dia bisa menjadi wujud implementasi dari sifat al amin Nabi Muhammad SAW.
4.
Kecerdasan
beliau yang diatas rata rata.
Nabi Muhammad
SAW memiliki keistimewaan berupa kecerdasan dalam memecahkan masalah secara
cermat dan jitu. Meskipun beliau seorang yang buta huruf, namun beliau belajar
dengan iqro’ tidak melulu diimplementasikan sebagai membaca teks. Melainkan
dengan membaca keadaan, membaca psikologi pola masyarakat, dan lain sebagainya.
Terbukti kecerdasan beliau saat menyatukan pembesar kaum qurais ketika berebut
hendak mengangkat hajar aswad dan mengembalikanya ke ka’bah.
Dan masih
banyak lagi keistimewaan dari Nabi Muhammad SAW yang tidak habis dibicarakan.
Jika kita lihat dari beberapa paparan diatas, memang Nabi Muhammad memiliki
keistimewaan dari aspek ruhaniah spiritual yang tinggi, namun Allah
meminimalisir keistimewaan Nabi Muhammad berupa mu’jizat fisik. Bagaimana
tidak, Nabi muhammat diutus sebagai “li
utamimma makarimal akhlak” dengan memberikan “uswatun hasanah” dan “mauidloh
hasanah” yang disampaikan “bil
hikmah”. Maka Nabi Muhammad diciptakan sebagai “basyarun la kal basyari” yang sering dikiaskan sebagai “kal yakuti bainal hajari” agar ummatnya
tidak berkecil hati dan mengatakan “bagaimana
caranya meniru Nabi Muhammad, beliau kan Nabi, sementara kita apa” disini
pesan yang ingin Allah SWT sampaikan secara tersirat adalah “mana mungkin aku memberikan contoh yang
tidak bisa kalian contoh”. Meskipun bagi orang orang kafir akan timbul
pemikiran, kenapa seorang Nabi bukanlah malaikat yang turun dari langit, yang
memiliki kekuatan bagaikan super hero seperti supermen, kenapa hanya manusia
biasa. Wallahua’lamu bi shawwab.
Penulis : karya santri nusantara
Publisher : pojok serambi
Gaonok like2 e yee hha
ReplyDeletePodo
ReplyDelete