Saturday, December 22, 2018

KEISTIMEWAAN NABI MUHAMMAD SAW NABI MUHAMMAD SAW ADALAH NABI YANG TIDAK MEMILIKI KEISTIMEWAAN BENARKAH ?



Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasalam merupakan Nabi sekaligus Rosul terakhir yang oleh Allah SWT diutus untuk meneyebarkan Agama Islam. Banyak orang baik dari kalangan muslim maupun non muslim, sejak zaman awal dakwah Nabi Muhammad hingga hari ini yang meragukan perihal keistimewaan Nabi Muhammad. Ada yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang Nabi yang tidak memiliki keistimewaan atau mu’jizat.

Sebelum melangkah untuk membahas keistimewaan dari Nabi Muhammad SAW, maka ada baiknya kita mengerti apa itu keistimewaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keistimewaan adalah suatu benda atau kejadian atau orang yang memiliki sifat istimewa. Istimewa adalah sesuatu yang khas atau utama atau berciri khusus yang membuat orang kagum dan hal tersebut sangat bermanfaat.

Bercermin dari arti kata istimewa atau keistimewaan tersebut, maka kita bisa melihat banyak hal pada diri Nabi Muhammad SAW yang tidak berlebihan apabila diartikan sebagai sebuah keistimewaan. Antara lain sebagai berikut :
1.     Kerendah Hatian Rosululloh.
Keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah kerendah hatian beliau. Salah satu contoh sederhana yang menunjukan kerendah hatian beliau adalah ketika Ka’ab bin Zuhair bin Abi Salma menyanjung nyanjung kebaikan Nabi Muhammad melalui sebuah syair yang kita kenal sebagai sholawat burdah, kemudian beliau mengatakan “la tusayyiduni” yang artinya “janganlah engkau menganggapku sebagai seorang tokoh”. Rosululloh Nabi Muhammad SAW yang merupakan “habibulloh”, berepesan bahwa janagan menganggap dirinya sebagai seorang tokoh. Kalau saya boleh mengatakan, mungkin beliau lebih memposisikan dirinya sebagai seorang “figur”, karena Allah SWT sendiri mengutus beliau sebagai seorang “uswatun hasanah”

2.      Tingkat kesabaran yang tinggi. 
Banyak cerita tentang keistimewaan Rosululloh berupa kesabaran yang bisa dikatakan “tingkat dewa”. Memang Allah SWT memberikan keistimewaan kepada Rosululloh Muhammad SAW sebagai seorang yang penyabar, bahkan beliau diberi gelari sebagai ulul azmi. Satu cerita  sebagai refleksi dari keistimewaan Rosululloh berupa kesabaranya adalah cerita tentang penduduk taif yang menolak dengan keras bahkan sampai melempari Nabi Muhammad dan para sahabat yang hendak menyebarkan agama islam di thaif. Bahkan diceritakan ketika Rosululloh tubuhnya berdarah karena lemparan batu dari kaum kafir thaif, Alam semesta dan malaikat menangis dan geram, merekapun mengajukan tawaran kepada Rosululloh untuk mengazab penduduk thoif. Namun Nabi Muhammad SAW mengatakan hal yang begitu membuat hati trenyuh “jangan, jangan kalian siksa mereka. Jika Allah SWT berkehendak demikian, pastinya Allah SWT telah menurunkan azabnya sekarang. Selain itu, aku menaruh harapan besar kepada mereka. Siapa tau Allah memberikan keturunan mereka yang taat dan mau beriman.”

3.     Kejujuran yang tiada duanya.
Kejujuran Rosululloh Muhammad SAW merupakan suatu uswatun hasanah yang menjadi sebuah anugrah keistimewaan beliau. Maka bisa diterima sekalipun hanya menggunakan akal logika bahwa kejujuran beliau tiada duanya. Sampai sampai orang kafir qurois menjulukinya sebagai “al-amin” yaitu “yang dapat dipercaya”. Maka tidak salah jika siti khodijah mempercayakan perusahaan dagangnya kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berdagang dengan sistematika yang bahkan bisa dikatakan “terlalu jujur”. Bagaimana tidak, baginda rosul Muhammad SAW menjual daganganya dengan memberitahukan detail secara terperinci dan objektif, baik buruknya kualitas barang tersebut. Jika hari ini kita masih menemui penbjual yang demikian jujurnya, maka bisa dikatakan dia bisa menjadi wujud implementasi dari sifat al amin Nabi Muhammad SAW.

4.     Kecerdasan beliau yang diatas rata rata.
Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan berupa kecerdasan dalam memecahkan masalah secara cermat dan jitu. Meskipun beliau seorang yang buta huruf, namun beliau belajar dengan iqro’ tidak melulu diimplementasikan sebagai membaca teks. Melainkan dengan membaca keadaan, membaca psikologi pola masyarakat, dan lain sebagainya. Terbukti kecerdasan beliau saat menyatukan pembesar kaum qurais ketika berebut hendak mengangkat hajar aswad dan mengembalikanya ke ka’bah.

Dan masih banyak lagi keistimewaan dari Nabi Muhammad SAW yang tidak habis dibicarakan. Jika kita lihat dari beberapa paparan diatas, memang Nabi Muhammad memiliki keistimewaan dari aspek ruhaniah spiritual yang tinggi, namun Allah meminimalisir keistimewaan Nabi Muhammad berupa mu’jizat fisik. Bagaimana tidak, Nabi muhammat diutus sebagai “li utamimma makarimal akhlak” dengan memberikan “uswatun hasanah” dan “mauidloh hasanah” yang disampaikan “bil hikmah”. Maka Nabi Muhammad diciptakan sebagai “basyarun la kal basyari” yang sering dikiaskan sebagai “kal yakuti bainal hajari” agar ummatnya tidak berkecil hati dan mengatakan “bagaimana caranya meniru Nabi Muhammad, beliau kan Nabi, sementara kita apa” disini pesan yang ingin Allah SWT sampaikan secara tersirat adalah “mana mungkin aku memberikan contoh yang tidak bisa kalian contoh”. Meskipun bagi orang orang kafir akan timbul pemikiran, kenapa seorang Nabi bukanlah malaikat yang turun dari langit, yang memiliki kekuatan bagaikan super hero seperti supermen, kenapa hanya manusia biasa. Wallahua’lamu bi shawwab.

Penulis            : karya santri nusantara

Publisher         : pojok serambi

2 comments:

Top 5 Popular of The Week