Tuesday, November 22, 2022

MANUSIA AGAMIS - AGAMA MANUSIA

MANUSIA AGAMIS - AGAMA MANUSIA

Religion confession illustration

Religion confession illustration

macrovector_official macrovector_official

Manusia dan agama sudah bersentuhan sedari dulu. Dalam diskursus filsafat; memahami manusia dengan sebutan animal rasional (binatang yang berpikir), animal educandum dan animal educable (makhluk yang harus di didik dan dapat di didik), animal symbolicum, (makhluk yang bersimbol). 

Dalam bentuk lain, manusia juga sering dinyatakan sebagai homo laguen (makhluk yang pandai menciptakan Bahasa), Homo sapiens (makhluk yang mempunyai budi), homo faber (makhluk yang pandai membuat alat-alat) homo ekonomicus (makhluk yang tunduk pada prinsi-prinsip ekonomi), homo relegius (makhluk yang beragama) dan makhluk yang pandai bersiasat (zoon politicon).

Agama dalam ukuran tertentu menempati ruang instrumental dari kedirian manusia. Namun, bagaimana jika manusia yang tidak sempurna (cacat/istimewa) dapat menerima, mengimani, melakukan satu ajaran agama, bahkan sampai pada level memahami hakikat agama-nya.


Bagaimana kiranya manusia difabel beragama ? Dalam beberapa literatur belum/tidak dibahas mengenai garis epistemologi manusia ini dalam hal keberagamaannya. Bagaimana pengenalannya dengan agama, yakin, kemudian melakukan yang ia imani ? Yang dibicarakan mayoritas berbicara tentang bagaimana satu agama menyikapi/memperlakukan manusia difabel. Bukan cara mereka beragama.


Merujuk UU No 04 tahun 1997, penyandang disabilitas yang dibahasakan dengan istilah penyandang cacat diartikan sebagai setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari: a) penyandang cacat fisik; b) penyandang cacat mental; dan c) penyandang cacat fisik dan mental.


Disabilitas dalam Perspektif Al-Qur’an, Hadits, dan Ulama Mazhab Dalam perspektif Islam, penyandang disabilitas identik dengan istilah dzawil âhât, dzawil ihtiyaj al-khashah atau dzawil a’dzâr: orang-orang yang mempunyai keterbatasan, berkebutuhan khusus, atau mempunyai uzur.


Ditulis Oleh : A. F. Rozi dengan perubahan redaksi

Dipublikasikan : Pojok Serambi

No comments:

Post a Comment

Top 5 Popular of The Week