1. SAMPAH SEMBARANGAN ATAUKAH ORANG BERSIFAT SAMPAH
Banyak slogan-slogan menarik pada beberapa tahun ini, khususnya tentang sampah yang mulai menjadi perbincangan panas oleh kaum pemerintah. Seperti halnya ibu kota kita yaitu Jakarta dari tahun ke tahun selalu diliputi kegelisahan oleh sampah yang tak bisa di selesaikan. Yang menjadi faktor bukanlah sampah nya akan tetapi dampaknya seperti bau yang tidak sedap dan banjir yang selalu menjadi topik hangat ibu kota pada setiap tahun nya. Mungkin jika tak ada dampaknya , sampah tak akan menjadi topik hangat, atau disalahkan atas penyebab banjir.
Sampah, mungkin kita setiap hari selalu menemukannya dimanapun kita berada. Sampah setiap harinya selalu disalahkan oleh masyarakat karena efek yang ditimbulkannya. Bahkan semua orang ketika melihat sampah merasa jijik mendekatinya, merasa sampah itu tak berguna, taka da manfaatnya bagi dirinya yaitu orang-orang yang menganggap sampah taka da gunanya.
Jikalau sampah bisa berbicara, mungkin kalimat yang akan diucuapkan adalah seperti ini:
Hai orang-orang, mengapa engkau menjauhi ku
Apa salah ku, sehingga engkau tak mau menjumpaiku
Apakah aku ini benda yang hina, layaknya pelacur yang engkau anggap berdosa
Apakah aku ini benda yang keji, layaknya para koruptor yang mencuri uang mu
Apakah aku ini benda yang kotor, layaknya pejabat yang rakus akan kekuasaan
Seolah engkau tak mau mengerti keaadaan ku
Engkau kucilkan aku
Engkau dustakan aku,
Engkau dulu menyayangiku, lalu lepas kau buang engkau menganggapku sampah yang tak berguna
Segitukah engkau melupakanku
Bukanya yang menjadikan sampah tak bernilai adalah orang-orang yang melupakan jasa-jasa sebelum di disebut Sampah.
Sepulang kuliah, ketika di perjalanan pulang di belakang kampus saya menjumpai slogan yang sangat menarik bahkan membuat hati kecil tertawa-tawa dengan slogan tersebut. Kalimat nya sederhana namun sangat menggugah hati ku untuk menemukan makna dari slogan yang bertulis “Ya Allah, Miskinkan lah orang yang membuah sampah sembarang AAmiin 3x.
Tulisan yang bagiku sarat akan penuh makna. Mungkin orang-orang yang menulis tulisan tersebut sudah mulai lelah akan oknum-oknum pembuang sampah sembarangan yang tak pernah sadar atas ulah nya. Mungkin juga tulisan ini mengkritik tetangganya yang selalu membuang sampan sembarangan haha.
Pikiranku tentang tetangga itu semakin kotor. Mungkin si penulis slogan tersebut iri dengan tetangganya yang kaya raya, dengan kaya raya nya membuang sampah sembaranga, sedangkan dia (si penulis) yang selalu membuang sampah pada tempatnya, namun tetap miskin-miskin saja tak pernah adah perubahan haha. Mungkin juga si penulis merasa cemburu dengan orang kaya raya yang setiap waktu bisa membeli apapun dan sesuai hati nya kalau sudah tak berguna di buang saja. Sedangkan si penulis membeli sesuatupun tak sanggup sehingga timbullah pisuhan yang mendarah daging “cuk wong sugeh iku sombong men, dapurane sugeh guak sampah e sak karepe dewe” haha.
Pikiran ku dengan slogan tersebut semakin menjadi-jadi, dalam benakku si penulis slogan tersebut terlalu baper dengan si pembuang sampah sembarangan. Lantas sandaranya langsung ke Tuhan dengan mendoakannya supaya miskin. Apa mungkin Tuhan langsung membuat si pembuang sampah jatuh miskin. Karna bagiku kita tak pernah tau mana yang benar dan yang mana yang salah atau kita tak tahu yang benar itu si penulis atau si pembuang sampah. Karna Tuhan itu maha kaya pada semua umat nya hehe.
Kenapa saya soudzon dengan si penulis itu miskin dan si pembuah sampah itu orang kaya. Karna kalimat slogan tersebut menggunakan kata miskinkan lah, nah di situ pikiran ku ber anggapan kalimat itu ditujukan pada orang kaya. Gak mungkin kalau gak kaya tulisan tersebut menggunakan kata “miskinkanlah”. Kalau itu bagi orang-orang umum mungkin kalimatnya tak menggunaka kata “miskinkanlah” karna di dunia ini Tuhan menciptakan orang kaya dan orang miskin hahaha.
Sedangkan jika orang miskin membuang sampah sembarangan didoakan dengan kalimat tersebut, la wong sudah miskin kok di doakan miskin. Tuhan kan maha pengasih gak mungkin di tambah miskinnya. Masak sudah miskin di tambah miskin suram banget orang miskin hehe. Mungkin rasa cemburu, yang berlebih-lebihan itu si penulis slogan membuat kalimat yang bagiku lucu se lucu-lucunya.
Seyogyanya kita itu belajar dari bos rosok. Bos rosok itu meskipun setiap harinya harus ber urusan dengan sampah-sampah yang banyak tapi rumah-rumah nya bagus, bertingkat karena mampu mengolah sampah menjadi barang yang benilai tinggi. Karna sampah jika mampu kita proses dengan di daur ulang semacam kerajinan pasti sampah menjadi bernilai tinggi hehe.
Jangan lupakan kata-kata mesra dari serial naruto yang salah satu pemerannya pernah mengatakan : “orang-orang yang melupakan temannya , lebih rendah daripada sampah”. Haha.
2. JAGALAH LISAN MU KAWAN
يَا أَيُّها الذين آمنُوا إجتنبُوا كثيرا مِنَ الظنِّ إِن بعض الظنِّ إثمٌ ولا تجَسَّسُوا ولا يغتبُ بعضُكم بعضًا أيحبُّ أَحدكم أن يأْكُلَ لَحْمَ أَخيهِ ميتًا فَكَرهْتُموهُ واتَّقوا اللهَ إِن الله تَوابُ رَّحيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagianmu menggunjing sebahagian yang lain. sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha penyanyang” (Al-Hujarat : 12).
Dalam hubungan habluminannas, sudah pantasnya kita menjaga lisan agar hubungan kita dengan manusia baik. Terkadang mulut atau lisan kita menjadi boomerang dalam kehidupan sehari-hari. Dimana mulut tak bisa terkontrol karna emosioanl nya kita terhadap orang-orang yang tak kita senangi.
Lisan ini terkadang menjadi duri setiap harinya. Salah menempatkan lisan saja, kita harus menanggung beban bisa membuat kita bentrok antar kawan. Maka dari itu pesan surat Al-Hujarat selayaknya kita harus mampu terus berprasangka baik dengan manusia meskipun kita menaruh tidak suka dengannya.
Mungkin seperti itu yang diinginkan pemilik truk di daerah lok 9 pucanglaban dengan bok belakang nya mengatakan “Hati-hati dengan Cangkem!!, karena CANGKEM bisa marai Cangkem. Kalimat yang sederhana namun penuh dengan makna sekali. Mungkin si pemilik truk itu akan mendapatkan amalan jariahnya, karna setiap harinya memberi nasihat bagi orang-orang di belakang truk tersebut. AAMIIN hehe
Pertama, kata tulisan itu menggunakan kata hati-hati kalau dijabarkan makna hati-hati sendiri pun penuh dengan jabaran, semisal dalam setiap langkah, perjalanan kita harus berhati-hati dalam keadaan apapun, agar tak terjadi sesuatu yang diinginkan. Kedua, menggunakan kata cangkem (mulut) dengan tanda seru dua kali yang mengisyaratkan dengan keras. Bahwasannya kalau tak di jaga sudah pasti mulut ini akan banyak membawa malapetaka bagi seseorang. Kata cangkem ini kalau di bahasa Jawa adalah kata yang kasar. Mungkin si pemilik truk ini mengisyaratkan bahwasanya mulut alias Cangkem ini kalau tak dijaga akan membuat si mulut ini berkata kasar dengan orang yang tak disukainya. Ketiga, kalimat yang di sampaikan adalah Karena cangkem bisa marai Cangkem. Maksud kalimat tersebut mengindikasikan bahwasannya jikalau kita tak mampu menahan mulut kita menggunjing orang maka orang yang digunjing itu juga akan menggunjingnya. Lalu bubarlah hubungan kita dengan orang kalau kita saling balas membalas cangkeman tersebut. Haha
Kalimat di bok belakang truk itu membuat aku sadar akan bahaya mulut ini. Pernah suatu ketika mulut ini tak bisa terkontrol dengan tanpa dosa mengatakan suatu yang membuat sekelilingku marah dan memendam rasa benci sampai saat ini. Mungkin seorang tersebut jika bertemu dengan ku masih bisa menyapa dengan baik, namun di belakangku ku yakini rasa marah, dan rasa dendam dengan ku begitu besar. Aku tak akan membalas nya meskipun dia sampai saat ini belum memaafkannya, karna aku sadar itu juga adalah kesalahan ku sampai dia harus keluar dari suatu majlis ilmu karena ulah mulut ku ini.
Terkadang orang akan sadar atas ucapannya bahwa yang diucapkan itu salah atau menyakiti perasaan orang setelah kejadian tersebut. Seperti hal nya aku ini yang selalu di rindung pilu setelah kejadian mengucapkan kata-kata yang tak pantas bagi orang di sekitar ku. Setiap perjalanan ku menysusuri kota, hati ini selalu berkata “Ya Allah maafkan hamba mu ini yang banyak melukai orang-orang karena ucapan ku ini” itu yang selalu ku rasakan setiap menyusuri kota dengan motor pasti akan merasa salah akan hal tersebut. Jadi jikalau orang-orang mengatakan aku dengan kata-kata kasar aku tak bisa marah. Mungkin itu adalah hukuman ku karena pernah membuat orang-orang luka atas ucapan mulut ku ini.
Maaf kawan
3. PERKARA RASA
Si penjual es degan yang begitu membuat hati ku bertanya-tanya dengan kalimat di depan warung nya “Es Degan Kangen Roso”. Apakah mungkin es degan nya membuat kangen akan rasanya haha.
Apakah rasa es degan itu bisa membuat kangen dengan es degannya, layaknya aku kangen dengan seseorang yang ku cintai meskipun tak pernah bisa ku miliki hingga detik ini. Memang terkadang kita terjebak akan perkara rasa yang membuat kita merasakan kangen dengan suatu hal yang pernah kita jalani bersama-sama hehe.
Mungkin juga bisa iya, Es degan itu bisa membuat kita kangen dengan rasanya, layaknya musafir ilmu yang kangen dengan masakan ibu nya dirumah. Mungkin ini lah yang dinamakan waiting tresno jalaran soko kulino haha. Saking kebiasaanya minum es degan di warung tersebut membuat kita merasa kangen kalau sebulan tak pernah menjajalnya kembali.
Terlintas dalam pikiran ku tentang si pemilik warung itu mempunyai opini jikalau es degan buatanya membuat orang-orang akan ketagihan akan rasanya dan membuat kangen layaknya si perokok yang harus menahan dulu untuk merokok karna puasa ramadhan haha.
Seperti yang dikatakan mbah tedjo yaitu “Puncak kangen Paling Dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya saling mendoakan. Kalimat mbah tedjo tersebut menggiringku pada sebuah opini lain yaitu orang-orang yang pernah kesitu dan tertarik dengan es degan si pemilik warung akan merasakan kangen, namun karena suatu hal yang tak bisa ditinggalkan membuat orang-orang tersebut belum sempat menikmati rasanya kembali sehingga menimbulkan doa yang dipanjatkan orang-orang supaya warung tersebut tetap laris dan si pemilik warung juga mendoakannya agar orang-orang segera kembali ke warungnya untuk menimati kembali cita rasa kangen dengan es degan roso kangen haha.
Semoga si pemilik warung tersebut terus laris dagangannya seperti harapan nya dengan es degannya akan membawa roso kangen bagi setiap pembelinya. Aamiin
Es Degan Roso Kangen
4. PASUKAN RA TAU LEREN WANI PERIH
Mayoritas pekerjaan anak muda yang sudah berkeluarga di daerah pucanglaban salah satunya adalah menjadi sopir truk pengangkut pasir. Dimana setiap harinya pagi-pagi buta para pekerja ini sudah berangkat untuk mencari nafkah atau sekedar membantu perekonomian orang tuanya lalu kembali pulang pada malam hari dengan keaadan sudah letih.
Selain penyemangat utamanya orangtua, istri dan anak-anaknya, mungkin saja kalimat di belakang truknya “Pasukan Ra Tau Leren wani Perih” itu adalah salah satu upaya penyemangat untuk mengingatkan bagi dirinya sendiri dan teman-teman nya. Dimana pasukan yang sudah tahan banting akan keadaan, pantang menyerah dan selalu berani mengambil resiko demi keluarganya di rumah.
Seperti yang dituturkan teman saya maksut dari kalimat tersebut katanya tak bisa dipandang remeh, karena Pasukan yang tak tahu hari libur, dan jarang istirahat demi mencukupi kebutuhan keluarganya mempunyai tekat yang kuat yaitu salah satunya adalah demi membahagiakan keluarganya dan demi anak-anaknya agar bisa sekolah setinggi-tinggi nya tak seperti bapaknya. Sungguh pengorbanan seorang laki-laki yang sangat mulia sekali.
Dia (sopir truk) tak seperti pegawai yang seminggunya di kasih jatah libur oleh tuannya, akan tetapi dia adalah pasukan yang tak pernah istirahat, dan berani alias berjuang keras dari pagi hingga larut malam. Kadang-kadang rasa kwatir selalu menyilimuti keluarganya di rumah karna hingga larut malam belum pulang, ternyata di perjalanan pulang itu truk nya mogok di kawasan lok 9 pucanglaban. Suatu kawasan di mana kalau malam hari tiba di jalanan itu sepi, jalan yang berkelok-kelok, dan taka da penerang jalan sama sekali.
Wani perih alias berani sakit-sakitan kalau dijabarkan sangat memiliki makna yang mendalam sekali. Perih sendiri itu identik dengan arti belum makan, mungkin saja si sopir truk itu rela menahan rasa lapar demi keluargannya dirumah. Dia berusaha sekuat tenaga menahan rasa lapar hingga larut malam bahkan rela tak makan demi istri dan anak-anaknya di rumah agar mereka semua bisa makan enak, kenyang setiap harinya.
Perjuangan sungguh mulia darinya, bagiku itu adalah ibadah yang harus di haruskan, karena dia rela mati-matian mencukupi kebutuhan keluarga, dan berani menahan perih agar keluarga nya selalu bahagia minimal bisa terus tersenyum setiap harinya. meskipun dia (sopir truk) kalau dikatakan remuk badannya memang remuk namun itu semua tak menyurutkan usahanya untuk membahagikan kelurga kecilnya dirumah.
Tetap Semangat kawan, Aku Salut Padamu,
Semoga keluarga kecilmu tetap di berkahi oleh Tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang
5.TRESNO MARANG TONGGO
Tresno adalah kata yang special bagi orang jawa. Ia disepadankan dengan cinta, kesukaan, bahkan kepercayaan. Sedangkan marang tonggo kalau dalam arti bahasa Indonesia memiliki arti untuk tetangga.
Dari situlah timbul prasangka ku dari kalimat tersebut. Pertama, Tresno marang tonggo bisa diartikan dengan cinta kepada tetangganya, nah demi cintanya itu belakang bok belakang truknya ditulis tersebut, mungkin saja penulis itu ingin menggambarkan perasaan kepada tetangganya bahwasannya dia benar-benar cinta dengannya (tetangga), namun cintanya harus diperjuangkan dulu untuk mendapatkannya. Kedua, mungkin saja si penulis itu ingin menggambarkan kesukaan atau rasa senangnya kepada tetangganya yang ramah tamah dengannya, sampai-sampai untuk menghormati tetangganya tersebut maka di tulis lah kaimat di belakang truk tersebut. Ketiga, kepercayaannnya kepada tetangganya mungkin saja sangat erat hingga antara si sopir truk dan tetangganya memiliki rasa saling percaya antar keduanya hehe.
Tresno Marang Tonggo, kalimat yang sederhana namun memiliki banyak arti secara umum dan khusus. Suatu gambaran dimana diaerah tersebut mempunyai kerukunan yang sangat tinggi antar sopir truk dan tetangganya. Gambaran yang menyatakan salin mencintai antar tetangganya sebagai apresiasi bentuk kepercayaannya terhadap tetangganya. Misalkan seperti gambar tersebut menjelaskan mogok nya suatu truk yang sopit truknya memberi kepercayaan kepada tetangga nya yang berprofesi sebagai tukang atau bengkel kendaraan untuk membenarkan truknya yang lagi rusak haha.
Gambaran tersebut mencerminkan bagaimana seseorang harus sopan dan santun antar tetangga agar tak jadi konflik. Karena sekarang marak sekali perkelahian antar tetangga hanya masalah sepele yang berujung kematian, kok jadi serem sakali sekarang bertetangga di negeri ini. Katanya kita itu makluk sosial yang tak bisa hidup sendiri, tapi mengapa sesama tetangga harus ribut, seperti ribut karena batas tanah, ribut karena persoalan cinta, ribut karena berbeda kelompok kanan dan kiri dll. Sungguh ironis sekali sekarang bertetangga gak semakin nyaman namun semakin membuat panas dunia ini.
Mungkin memang benar yang di tuliskan di bok truk tersebut. Sesama tetangga seyogyanya harus ada tersno atau cinta antar tetangga supaya rukun negeri ini. Kalau sudah tresno atau cinta gak mungkin akan terjadi konflik antar tetangga yang tak usai-usai permasalahannya. Karena sudah punya cinta, cinta yang melahirkan kesukaan dan kesukaan tersebut pasti akan melahirkan sebuah keyakinan untuk saling menjaga berprasangka baik antar tertangga.
Negeri ini aman kalau tetangga juga rukun tak membedakan antar kelompok, perbedaan tersebut sudah saatnya tak menjadi konflik numun sudah saatnya menjadi kelebihan dalam bertetangga agar negeri ini bisa damai aman dan tentram haha. Negeri ini harus punya tresno atau cinta kalau cinta saja tak punya siap-siap lah negeri ini tetap menjadi negeri lucu.
Seyogyanya sebagai manusia harus mempunyai tresno marang tonggo agar memunculkan rasa kepercayaan antar sesama manusia, karena memanusiakan manusia adalah menjadi manusia seutuhnya. Artinya, sebagai ciptaan Tuhan paling mulia, kebahagian utama adalah tatkala kita dapat menajdikan sesame manusia lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar, dan lebih hidupnya. Di situlah baru seseorang benar-benar memperoleh gelar kemanusiannya hehe.
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
6.KEEP CALM & ALWAYS SHOLAWAT
Sebelumnya kalimat keep calm and carry on tak asing bagi telinga kita. Sering kita menjumpai kalimat tersebut entah di sosmed atau di kaos-kaos, memang kalimat ini sangat terkenal dan mempunyai makna yang sangat mendalam bagi pemerintah Inggris dalam persiapan perang dunia kedua.
Keep Calm and carry atau tetap tenang dan lakukan adalah sebuah poster motivasional yang digunakan pemerintah Inggris untuk mengumpulkan perhatian masyarakatnya yang terancam dengan serangan udara massal yang di prediksi terjadi di kota-kota besar.
Namun kali ini penulis tidak akan membahas Keep Calm and carry tapi membahas kalimat unik yang menggelitik dari tulisan sopir truk di daerah Puser, Kec Pucanglaban. Dia menulis di kaca pintu truknya dengan kalimat Keep Calm & Always Sholawat atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti “Tetap Tenang dan Selalu Sholawat”.
Sungguh sopir truk tersebut memiliki kepercayaan tinggi sekali dengan sholawat. Penuturnya sholawat itu membuat hati ini damai dan tenang meskipun keadaan di luarsana sangat panas, lelah, mengantuk karna setiap hari harus berkeliling mengantarkan barang kesana kemari yang membutuhkan stamina yang lebih dan sekaligus hati tetap terkontrol maka dari itu rasa tenang dengan sholawat juga dibutuhkan. Beliau juga menuturkan dengan sedikit guyonan mengapa ia menulis kalimat tersebut di truknya dengan alasan supaya truknya juga ikut tenang dan ikut bersholawat supaya tak terjadi mogok di jalanan hahaa.
Memang dimanapun kita berada, setidaknya hidup ini harus selalu tetap tenang meskipun cobaan hidup ini sangat banyak. Disisi lain yang membuat hati ini bisa tetap tenang entah dalam keaadaan suka maupun duka selayaknya kita juga butuh sandaran semisal sandaran istri kalau sudah berkeluarga haha. Ya kalau belum punya istri ya setidaknya punya pacar haha.
Tetap tenang dalam keaadaan apapun itu bukan hanya harus dimiliki sopir truk namun setiap manusia diwajibkan dalam keadaan apapun harus tenang. Nah kuncinya ya itu setidaknya tetap ingat kita ini siapa? kita ini hanya manusia yang butuh sandaran dan sandaran kita ya bersholawat alias tetep eleng gusti allah lan kanjeng nabi hehe.
Bersholawat lah semampu mu
Jangan di paksa banyak-banyak
Yang penting hati mu tetatp tenang
Bermental baja dan tahan banting
Dalam mengarungi kehidupan yang fana ini
7.DOA MAMA & BUNDA
Doa adalah suatu bentuk usaha terakhir setelah berusaha dalam mengarungi kehidupan ini, suatu bentuk mengingat pada sang maha pencipta. Orang yang berdoa sudah menandakan seseorang itu sadar bahwasannya dia hanyalah orang biasa yang hanya bisa berusaha dan berdoa. Masalah doa di terima atau tidak itu bukan urusan seseorang melainkan urusan sang maha pencipta.
Sejatinya doa yang dikabulkan adalah sebagian bonus dari Sang Maha Pencipta kepada manusia atas usahanya dalam mengarungi kehidupan ini. Terkadang lantaran doa seorang ibu dan istri kalau sudah punya istri itu akan menambah kemustajaban doa seseorang katanya hehe.
Truk yang bertuliskan “Doa Mama & Bunda” ini, penulis berhuznuzhon saja bahwa sang pemilik truk adalah orang yangat religious dalam hal ibadah entah ibadah sholat atau ibadah mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya di rumah.
Doa Mama mungkin maksudnya adalah pemilik truk mengharapkan doa dari ibunya. Karena doa dari sang ibu dalam bentuk restu itu menandakan Allah mengabulkan doanya. Entah dalam restu bekerja, menikah dll. Dan doa bunda, penulis mengindikasikan itu adalah bentuk dari sopir truk mengharapkan doa dari sang istri yang dicintainya supaya apa yang dikerjakan bisa semaksimal mungkin dilaksanakan. Sungguh harapan yang sangat mulia sekali, kalau memang benar-benar gambaran itu nyatanya hehe.
Dalam hidup ini memang kita sangat butuh doa-doa dari keluarga yang kita cintai. Doa itu dalam bentuknya bermacam-macam semisal doa yang berbentuk motivasi, terkadang kita membutuhkan motivasi dari keluarga untuk menentukan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus tidak dilakukan. Karena tanpa keluarga kita ini bisa apa, kita ini terlahir dari keluarga sudah pantasnya hidup ini untuk keluarga dan menomorkan satu keluarga dalam hidup ini.
Meskipun nantinya kita ini ingin mengembara ke berbagai negeri ujung-ujungnya kita juga akan kembali. Kembali ke siapa? Kembali ke keluarga alias kembali ke desa asal dimana kita lahir. Seperti yang pernah dikatakan oleh cak nun dalam bukunya “Indonesia Bagian dari Desa saya” sebagai berikut ini:
“Desa sebagai sarana peredam segala kerinduan. Meski sudah bertahun-tahun berda di tanah rantau, mereka terikat dengan iklim perdesaan yang guyb, damai, dan tenang. Desa menjadi tempat istirahat paling nyaman dan mengesankan. Desa menampung romantisme masa kecil yang penuh kenangan. Di sana terbentang ribuan kenangan yang menautkan masa kini dengan masa silam”
Oh mama ibuku yang kucintai
Aku butuh doa dalam mengarungi hidup ini, Dimana lagi aku harus menaruh kegelisahan ku, kalau bukan dengan mu wahai ibuku. Lewat doa-doa mu, motivasi mu lah, yang menyebabkan doa-doa ku di terima oleh sang maha pencipta wahai ibuku sayang
8. RIDHO ALLAH
Ridho Allah adalah sebagai bentuk dari manusia yang yakin bahwasaannya hidup ini milik Allah dan segala bentuk dari Allah sudah pantasnya kita harus ridho dalam segala bentuk keputusannya. Seseorang yang ridho akan kodrat ilahi adalah ciri-ciri manusia yang punya jiwa tenang, kuat, dan menerima lapang dada segala resiko yang dihadapi.
Seperti pemilik pikep ini mungkin dalam usahannya mencukupi kebutuhan keluarganya adalah sebagai bentuk mencari ridho Allah Swt. Karena segala bentuk aktivitas manusia sejatinya hanya untuk mengharapkan ridho Allah seperti hadis yang di riwayatkan oleh ibnu Majjah sebagai berikut:
مَا مِن مسلمٍ أو عَبدٍ يقولُ حينَ يُمْسي وحِيْنَ يُصبِحُ رَضِتُ باالله ربًا وبالإسلامِ دينًا وبِمُحمَّدٍ نبِيًا إلاّ كَانَ حقًّا على الله أن يُرضيهُ يَوم القيامةِ
“Tidaklah seorang Muslim atau manusia atau seorang hamba berkata ketika menjelang sore dan pagi hari, Aku ridho kepada Allah sebagai rabbku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai nabi), kecuali Allah berhak untuk meridhoinya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam gambaran ini menunjukkan manusia apabila menjalankan aktivitasnya khususnya sopir pikep tersebut dalam mencukupi kebutuhan keluarganya nya berharap-harap hanya mencari ridho Allah. Dalam hubungannya mencari ridho Allah tak semerta-merta mencari ridho dengan kita sholat, puasa dll. Namun kalau kita kembangan dalam mencari ridho Allah mencarikan nafkah keluarganya adalah salah satu bentu usaha mencari ridho Allah Swt.
Sumber : mahasiswa kopi dan senja
No comments:
Post a Comment