Monday, December 24, 2018

Manusia Paling Utama dalam Islam Inilah Kaum atau Etnis yang Paling Utama dalam islam



Sebelum Rosululloh Muhammad SAW wafat, beliau memeberikan khutbah terakhir dalam haji wada’. Khutbah ini sangat penting karena isinya sangat penting. Menyangkut seluruh umat Islam dan salah satu pesan beliau mengenai manusia yang paling utama dalam Islam. Dikutip sebagian pesan beliau dalam haji wada’ yang tertulis dalam Musnad Ahmad (hadis nomor 2231) yang Artinya : dari Abu Nadhrah telah menceritakan padaku, cerita orang yang mendengar khutbah Rosululloh Muhammad SAW di tengah tengah hari tasriq, beliau bersabda : “Wahai sekalian manusia ! Rabb kalian satu, dan ayah kalian satu (Nabi Adam AS). Ingatlah !! tidak ada kelebihan bagi orang orang Arab atas orang orang Ajam (non Arab) dan bagi  orang Ajam atas orang Arab, tidak ada kelebihan orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaanya. Bukankah aku (Rosululloh) sudah pernah menyampaikan ? (mereka menjawab) : “Rosululloh SAW telah menyampaikanya”
>> dikatakan shahih dalam kitab Majma’ Zawaid (3/266), As Sahihah li Syekh Al-Albani (6/199)

Riwayat diatas secara apa adanya menyebutkan tidak ada kelebihan manusia atas manusia lain berdasarkan ras dan etnik. Sabda Nabi tersebut juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an : “dan yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang orang yang bertaqwa”.(QS Al-Hujurat: 13). Tapi sayang sekali, hari ini masih banyak Ummat Islam yang merasa minder dan beranggapan bahwa kurang islami ketika dihadapkan dengan orang Arab, mereka merasa kalau orang arab adalah kaum yang paling mulia. Hal hal yang bernuansa Arab dianggap lebih baik dari tradisi lainya.

Namun keminderan tersebut juga sebuah cerminan dari sejumlah riwayat seperti  dalam Sunan At Tirmidzi (hadis Nomor 3862) yang artinya :
Nabi bersabda : “Wahai Salman, janganlah kamu membuatku marah, jangan sampai kau berpisah dari agamamu”. Akupun (Salman) menjawab: “mana mungkin aku membuat engkau marah, sementara aku sadar dengan perantara engkaulah Allah SWT memberikan petunjuk kepada kami”. Beliau (Nabi Muhammad SAW) bersabda : “yaitu kamu membuat orang – orang Arab marah maka sama dengan kamu telah membuatku marah”.

Namun Imam Tirmidzi memberikan catatan penting : “hadis ini adalah hadis ghorib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadis Abu Badar Suja’ bin Al Walid. Dan saya (Imam Tirmidzi) mendengar dari Muhammad bin Ismail (Imam Bukhori) mengatakan bahwa “Abu Dhabyan tidak pernah berjumpan dengan Salman al Farisi karena Salman telah wafat sebelum Ali wafat.

Tapi jangan salah persepsi, meskipun demikian kita tidak boleh meremehkan maupun merendahkan orang Arab. Bahasa Arab merupakan Bahasa Al Quran, dan di tanah Arab pula Baginda Rosululloh Muhammad Sholallohu Alaihi Wasalam dilahirkan.  Yang penting bagaimana kita bisa saling mengisi satu sama lain agar menciptakan islam yang rahmatan lil alamin, sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang menekankan bahwa sesama muslim bagaikan anggota tubuh, dimana satu tersakiti maka sakitlah keseluruhanya, dan bagaikan sebuah bangunan, dimana satu sama lain saling mengokohkan. Wallahua’lamu bishawwab.

5 comments:

Top 5 Popular of The Week