"Dua Dasawarsa Lamanya"
(Oleh : Raf Soemitro)
Kami bukanlah penjaga hatinya
bukan juga perawat senyumnya
Kami hanyalah hamba
Yang tak sengaja di takdirkan Tuhan untuk memeliharanya
Kami bukanlah penolongnya
Kala ia di terjang duka
Kami hanyalah seorang wayang
Digariskan oleh Sang Dalang untuk terus mengkwatirkannya
Kami bukanlah penuntunnya
Melalangbuana di jalan kebenaran
Kami hanyalah kaum sudra
Yang dituntun Sang Raja untuk selalu mengasihinya
Hingga detik ini
Di tengah kami menulis lembaran demi lembarann tentangnya
Ia masih dengan raut wajah yang sama
Senyum bahagia terpancar darinya
Sedangkan
Hampir dua dasawarsa lamanya
Mencintai dan menyayangi mereka
Yang tak pernah mengharapkan kehadiran kami
Kami tak pernah merasa berjuang
Sekedar untuk menyakinkannya
Bahwa cinta kami memang ada
Tak pernah lekang oleh waktu
Kami hanya memiliki naluri
Tak pernah mengemis
Juga tak pernah mengharap iba
Untuk marayunya jatuh di pelukan kami
Terkadang kami cemburu
Saat melihatnya tersenyum tapi bukan untuk kami
Memang kami bukan siapa-siapanya
Tak berhak mencemburui sesuatu tentangnya
Segalanya pernah kami berikan padanya
Agar ia tetap mekar merekah
Bagaikan bunga yang disapa lembut oleh cahaya mentari
Apakah kami menyesal ?
Kami tak pernah menyesali setiap pertemuan
Tak pernah terbesit sedikitpun menyalahkannya
Bahkan, tak menyesal harus menanggung beban sendirian
Kami manusia biasa, hanya mampu mendoakan yang terbaik untuknya
Tulungagung, 01 Juli 2020
Sumber tulisan : mahasiswakopidansenja
No comments:
Post a Comment