Cara Menghilangkan Kejenuhan Menjadi Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi covid-19 ini mengajarkan semua untuk senantiasa menghargai waktu yang dimiliki. Tadinya kita seperti orang-orang yang belum menghargai waktu, untuk kali ini kita seperti ditegur dalam hal menghargai waktu berharga. Semisal menghargai waktu dalam belajar yang tadinya kami terlena sebelum kehadiran covid-19.
Pendidikan menjadi problema dalam kasus pandemi covid-19. Tak halnya mahasiswa, yang belum terbiasa menggunakan akses belajar secara daring. Keluhan demi keluhan terlontar dalam ucapan dan dihatinya yang paling dalam. Beranda facebook dan instagram bahkan story whatsaap dibanjiri celotehan para mahasiswa yang mengeluh dengan diterapkannya belajar secara online. Berikut ini adalah contoh-contoh keluhan mahasiswa di tengah wabah covid-19 :
1. Jenuh
Tadinya mahasiswa menjalani aktivitas belajar secara daring seperti tak ada halangan dan hambatan, Semua tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pengampu terasa lebih ringan dan bisa langsung di ketik atau dicopas dan dikirim ke media tempat belajar online.
Beberapa hari bahkan beberapa bulan kemudian akhirnya banyak mahasiswa mengeluh atau jenuh belajar online secara daring. Akibat dari beberapa mata kuliah yang kurang dipahami jika kegitan belajar dilakukan secara daring. Tak lepas dari itu banyak jadwal mata pelajaran yang tak terkondisikan dan tidak sesuai jadwal perkuliahan aslinya. Kadang-kadang pembelajaran atau tugas dari dosen pengampu mata kuliah meberikannya pada saat jam dimana bukan waktu kuliah. Akhirnya banyak mahasiswa yang terlambat untuk sekedar menulis absen di papan media yang digunakan untuk belajar daring.
Para mahasiswa dalam emosialnya merasa jenuh harus belajar atau melakukan aktivitasnya hanya dilakukan berdiam diri di rumah. Setiap harinya hanya menunggu di depan layar hp untuk sekedar mengecek apakah kegiatan pembelajaran sudah berlangsung atau belum. Kadang-kadang sambil menanti atau berlangsungnya kuliah mereka melakukan aktivitas di luar kuliah dengan memasak atau sedang di sawah untuk membantu orang tuanya bercocok tanam.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk sekedar melepas jenuh yang mendera mereka dari hituk pikuk kuliah dari yang lama kelamaan membuat mereka jenuh dan payah harus stanby menunggu kuliah dari dimulai. Sampai-sampai kegiatan tersebut kadang membuat lupa kalau hari itu ada kuliah sedang berlangsung.
2. Kuota Internet
Kendala internet adalah salah satu dari beberapa keluhan yang dihadapi oleh mahasiswa di tengah pandemi. Mereka banyak mengeluh dikarenakan kuota internet cepat habis bahkan dalam satu bulan mereka harus mengisi kuotanya sebak dua bahkan tiga kali untuk mengikuti pembelajaran secara online.
Berdiam diri dirumah tak ada wifi menjadi hidangan sehari-hari para mahasiswa untuk mengikuti kuliah online. Bukan hanya untuk mencari buku tetapi ada sebagian dari mahasiswa harus mengikuti kuliah online melalui aplikasi zoom yang beberapa jam saja kuota hampi 1gb untuk mengikuti perkulihan. Tak lupa ada juga sebagian dosen memberi materinya di youtube yang tak hayal membuat mereka harus menonton hingga akhir untuk mengetahui pembelajaran yang sedang berlangsung. Acap kali juga ditemukan beberapa keluhan mahasiswa dalam persoalan internet, mereka juga harus mengirim beberapa file tugas kepada dosen dengan kapasitas yang sangat besar.
Meskipun ada beberapa Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan pihak penyedia internet untuk menyediakan kuata intenet yang lebih, akan tetapi kuota lebih tersebut hanya bisa mengakses beberapa fitur-fitur aplikasi yang banyak dijumpai kadang tak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa semestinya.
3. Akses Mencari Referensi Buku
Untuk mehasiswa tingkat akhir, buku adalah sumber untuk menyiapkan tugas akhirnya sebagai mahasiswa. Banyak dijumpai dalam pandemi ini mereka sulit untuk mencari buku yang sesuai kebutuhannya. Karena pandemi ini mereka tak bisa leluasa untuk pergi ke perpustakan kampus atau perpustakaan daerah. Tak hayal mereka mengandalkan perpustakaan digital atau mencarinya di mesin pencari google, namun proses pencarian buku yang sesuai dengan kebutuhannya kadang-kadang mereka tak menjumpai di fitur-fitur tersebut.
4. Magang/KKN di tengah pandemi
Kegiatan magang/KKN (Kuliah Kerja Nyata) di tengah pandemi adalah sebagian kegiatan mahasiswa yang harus dijalani seperti tak biasanya pada umumnya. Beberapa kampus sudah menerapkan bagi mahasiswa tingkat lanjut untuk melaksanakan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara magang/KKN di desanya masing-masing.
Memang kegiatan tersebut masih dilakukan dengan cara berkelompok, namun bedanya dari tahun sebelumnya, kegiatan ini dilakuan secara mandiri atau dilakukan di Desa tempat tinggalnya masing-masing. Pembimbingan kegiatan tersebut juga harus dilakukan dengan online. Mereka tak bisa bertatap muka langsung dengan teman sekelompoknya bahkan dosen pembimbingnya.
Pemerintah memberlakukan new normal untuk wilayah pendidikan, khususnya bagi perguruan tinggi negeri atau swasta untuk ajaran semester ganjil harus dilakukan dengan sistem daring sampai akhir tahun 2020. Berlakunya sistem tersebut harus di patuhi dan di terima untuk semua kalangan mahasiswa agar negeri ini segera lekas tersenyum kembali seperti sedia kala.
Semua pasti ada hikmah dalam setiap peristiwa yang dihadapi dalam kehidupan ini. Tak terkecuali untuk melatih dan membiasakan diri belajar secara daring. Itu semua juga dilakukan agar negeri ini segera aman dan bebas dari covid-19.
Pemaparan di atas tentang keluhan-keluhan yang di alami mahasiswa bersumber dari teman-temanya yang membanjiri beranda facebook, Instagram, dan story wa penulis. Menurut penulis keluhan-keluhan tersebut bisa ditarik kesimpulan, bahwasannya keluhan-keluhan yang dialami oleh penulis itu semua berasal dari faktor kejenuhan-kejenuhan yang di alami para mahasiswa dalam mengahadapi proses pembelajaran secara daring yang belum terbiasa menggunakan pembelajaran model tersebut. Berikut ini penulis akan memaparkan cara-cara untuk sekedar menghilangkan kejenuhan yang di alami oleh para mahasiswa.
1. Olahraga
Olahraga adalah salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan. Selain membuat badan menjadi sehat, olahraga juga bermanfaat bagi perkembangan fisik seseorang. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini seseorang dituntut memiliki ketahanan tubuh yang stabil agar virus-virus tak menyerang sistem kekebalan tubuh.
Banyak cara untuk melakukan olahraga di rumah, semua aktivita yang mengeluarkan keringat dalam tubuh sudah dianggap menjadi olahraga. Seperti membersihkan perkarangan yang tadinya berserakan tak terurus menjadi terurus. Meskipun hanya memiliki perkarangan yang tak luas, namun masih bisa di tanami beberapa tanaman seperti bumbu-bumbu dapur. Selain berolahraga, kegiatan tersebut juga berdampak positif bagi kita, dengan adanya tanaman tersebut, tak lagi harus membeli ke pasar, cukup memetiknya di perkarangan yang kita buat di sekitar rumah.
2. Menulis
Memang menulis bagi sebagian kalangan mahasiswa sangat membosankan, namun kalau kita mau menggali apa kenikmatan menulis? Maka jawabannya pandemi inilah cocok bagi mereka untuk mulai menulis segala kehidupannya sehari-hari bahkan kegelisahan dalam hatinya. Karena menurut penulis pada pandemi ini setiap orang memiliki kegelisahan seperti tak biasanya, khususnya bagi para mahasiswa, mereka memiliki kegelisahan dan emosial yang sangat tinggi pada pandemi ini.
Mereka dapat menuangkan isi hatinya tak harus di buku catatan pribadinya, melainkan bisa melakukannya di aplikasi catatan yang sudah termuat dalam smartphonenya. Kegiatan menulis satu hari satu karya apabila di terapkan dalam aktivitasnya, mungkin lambat laun mereka akan ketagihan untuk menulis.
Mereka boleh membungkus tulisannya dengan model artikel, puisi, cerpen, bahkan hanya quotes itu sama saja, yang terpenting memiliki satu karya dalam sehari. Apalagi mahasiswa sekarang di era yang serba digital ini, mereka memiliki akun blog, FB,IG, dll. Nah sudah sepantasnya aplikasi itu dapat menjadi berguna dan dilihat oleh khalayak umum, apalagi kalau karyanya memiliki sisi positif bagi pembacanya, rasanya pasti bangga satu karyanya atau bahkan beberapa karyanya bisa dinikmati oleh orang lain dan mendapat apresiasi yang bagus dari si pembaca.
3. Berjualan Online
Banyak para mahasiswa yang dilihat dari beranda aplikasinya banyak dari mereka untuk meluangkan kegiatan kuliah online atau sekedar untuk mencari tambahan uang saku, mereka berjualan segala kebutuhan orang lain, semisal ada beberapa teman penulis yang memiliki kebun pisang yang sangat melimpah di perkarangannya, mereka membuat inisiatif membuat olahan pisang sseperti nugget pisang yang dipasarkan media sosial FB, IG, WA. Pada umumnya mereka memfokuskan penjualannya pada saudara, tetangga atau teman-temanya di desa tempat tinggalnya.
Kegiatan tersebut selain menghilangkan kejenuhan, juga dapat menghasilkan tambahan uang saku. Apalagi di musim pandemi ini memaksimalkan tanaman-tanaman di sekitar tempat tinggal dan di olah dengan berbagai makanan dan di jual adalah salah satu trobosan yang mungkin bisa menjadi referensi bagi pembaca artikel ini.
4. Tidur Tepat Waktu
Salah satu aktivitas yang dapat menghilangkan kejenuhan bagi mahasiswa adalah bagaimana mereka bisa mengatur pola tidur tepat waktu. Tidur tepat waktu juga adalah salah satu bagaimana seseorang mengharga waktu, yaitu waktu istirahat. Sudah sepantasnya tubuh ini di beri waktu untuk istirahat dari segala fikiran-fikiran yang menaungi otak kita sehari-hari.
Hidup ini lebih bermanfaat apabila kita memaksimalkan waktu yang dimiliki dan tidak semena-mena dalam perihal waktu. Nikmatilah kehidupan ini suka maupun duka, selalu berhuznudzon pada Sang Maha Pencipta dan menciptakan suasana fikiran-fikiran yang kondusif dalam dirinya agar sesuatu yang dikeluhkan dapat dilaksanakan dengan ikhlas dan sabar. Agar nantinya kita dapat memetik buah dari hasil doa, usaha dalam perjalanan hidup di tengah pandemi covid-19.
Sekian,
Raf Soemitro
Tulungagung, 24 Juni 2020
Baca juga disini : mahasiswakopidansenja
No comments:
Post a Comment